Kekuatiran Pada Bayi dan Janin, Wanita Boleh Tidak Puasa

Puasa Ibu Hamil

Puasa Ibu Hamil

IJMA‘ RAMADHAN KE 17/30 (KEKUATIRAN PADA BAYI DAN JANIN, WANITA BOLEH TIDAK BERPUASA)
أبو آلاء المننكباوي·17 JUNI 2017

Lumrah diketahui bila wanita hamil dan menyusui tidak sanggup berpuasa Ramadhan atau mengalami penurunan energi sehingga menjadi lemah atau bahkan mengakibatkan muntah dan lai sebagainya diperbolehkan tidak berpuasa. Sedangkan mereka yang secara pribadi atau fisik merasa mampu berpuasa namun ada kekuatiran pada kondisi bayi atau janin, ternyata juga diperbolehkan tidak berpuasa, terutama jika yang dikuatirkan adalah dirinya sekaligus bayi atau janinnya.

Abdullah Ibn Umar radhiyallâhu ‘anhumâ;

إن عبد الله بن عمر سئل عن المرأة الحامل إذا خافت على ولدها واشتد عليها الصيام قال تفطر

“Sesungguhnya Abdullah Ibn Umar pernah ditanya tentang wanita hamil yang mengkuatirkan kondisi anaknya sehingga berat untuk berpuasa. Ia menjawab: Wanita itu boleh berbuka” (Malik Ibn Anas, al-Muwattha’ Bi Riwâyah al-Laytsî, vol.1, hal.308, no.678. Abdurrazzaq, al-Mushannaf, vol.4, hal.217, no.7558. Dalam riwayat Abdurrazaaq ini dijelaskan yang bertanya kepada Abdullah Ibn Umar adalah Muhammad Ibn Abdirrahman Ibn Lubaybah)

Abdullah Ibn Abbas radhiyallâhu ‘anhumâ;

عن ابن عباس قال تفطر الحامل والمرضع في رمضان

“Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata; wanita hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan” (Abdurrazzaq, al-Mushannaf, vol.4, hal.218, no.7564)

Al-Imam Abu al-Hasan Ali Ibn Muhammad Ibn Muhammad Ibn Habib al-Mawardi (w.450H);

والضرب الثاني أن يكون الخوف على الولد والحمل دون أنفسهما فلا خلاف أن الفطر مباح لهما

“Bagian kedua adalah kekuatiran pada bayi (sedang disusui) dan janin yang sedang dikandung, bukan kuatir pada dirinya sendiri, tidak ada perbedaan pendapat bahwa mereka juga boleh tidak berpuasa” (Al-Mawardi, al-Hâwî al-Kabîr Syarh Mukhtashar al-Muzanî, vol.3, hal.947-948)

Al-Imam Abu al-Walid Sulaiman Ibn Khalaf Ibn Sa‘d al-Baji (w.474H);

لا خلاف في إباحة الفطر لها

“Tidak ada perbedaan pendapat ulama tentang kebolehan tidak berpuasa bagi wanita hamil dan menyusui jika kuatir pada kondisi bayi” (Al-Baji, al-Muntaqâ Syarh al-Muwattha’, vol.2, hal.204)

Al-Imam Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn Qudamah al-Maqdisi (w.630H);

وجملة ذلك أن الحامل والمرضع إذا خافتا على أنفسهما فلهما الفطر … لا نعلم فيه بين أهل العلم اختلافا

“Inti dari itu semua, wanita hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa bila kuatir pada kondisi bayi dan juga dirinya … kami tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat ulama dalam hal ini” (Ibn Qudamah, al-Mughnî Syarh Mukhtashar al-Kharqî, vol.3, hal.80)